Beberapa nama gelar bangsawan bugis, makassar konjo

Dalam kemasyarakatan bugis makassar
konjo di kenal dengan adanya tradisi, ke-
budayaan dan adat istiadat dimana buda-
ya dan adat itu berasal dari para leluhur
mereka dimasa kerajaan dahulu kala yang
merupakan kebiasaan serta tradisi dalam
hubungan kemasyarakatan yang dapat
mengikat sekelompok manusia untuk da-
pat berinteraksi antara satu dengan yang
lainnya, dengan saling menghargai dan
dan saling menghormati. Dalam budaya
ini dan tradisi atau kebiasaan ini ada atu-
ran tertentu yang telah diatur oleh dewan
adat kerajaan atau biasa disebut sebagai
PANGNGADAKKAN. Dengan salah satu
contoh mengenai Gelar atau panggilan
khusus bagi para kaum bangsawan serta
orang-orang biasa. Ada beberapa sebutan
atau gelar yang biasa dilekatkan pada
para kaum bangsawan antara lain:

-Gelar Puang
-Gelar Datu'/Datuk
-Gelar Karaeng
-Gelar Tetta, Petta, (etta)
-Gelar Opu dan Bau
-Gelar Daeng
-Gelar Andi

Dalam masyarakat bugis konjo makassar
sering kita dengar beberapa panggilan di
atas, sebagai bentuk penghormatan bagi
bagi para kaum bangsawan bugis, konjo
makassar. Namun gelar itu tak semuanya
dipakai untuk semua orang atau secara
umum melainkan hanya untuk orang ter-
tentu saja atau dengan kata lain hanya
yang berketurunan bangsawan yang me-
nyandang sebagai raja serta turunannya.

Puang

Gelar puang ini lahir dari masyarakat bu-
gis dengan konjo yang merupakan ben-
tuk penghormatan kepada Tuhan yang
maha kuasa Allah SWT yang biasa kita
sebut Puang Allahu SWT atau Puatta ma-
rajae, Puang artinya penguasa, pemimpin
serta pelindung. Selain kata puang ini di
pakai kepada sang pencipta dapat juga
dilekatkan kepada manusia-manusia yang
dimuliakan oleh Allah SWT, baik itu nabi
raja serta yang lainnya yang merupakan
Khalifah diatas muka bumi dengan mem-
perlihatkan sifat-sifat yang baik, bijak, dan
adil terhadap yang lainnya. Bila menyan-
dang gelar puang ini tentunya mampu di
jaga gelarnya dengan kata lain reputasi
kepuangannya apalah arti gelar puang
bila tidak bisa dijaga dengan baik. Puang
adalah panutan yang mulia, pemimpin,
serta pelindung Sang Puangta yang diper-
tuan agung bagi orang makassar sedera-
jat dengan Karaeng kemudian dari puang-
lah lahir kata punggawa, pungkaha yang
artinya pemimpin dalam satu rombongan
atau kelompok orang.

Datu' (datuk) dato'

Gelar datu' ini adalah biasanya dilekatkan
pada kakek bangsawan yang telah men-
jadi raja dan juga sebagian daerah yang
ada di sulawesi selatan datu' dapat di jadi-
kan sebagai simbol kesultanan yang di
kuasai oleh seorang datu' tergantung dari
Adat daerah masing-masing. Selain itu
gelar datu' juga biasa dilekatkan pada
seorang guru besar atau para ulama besar
di era penyebaran islam, seperti gelar para
ulama dari minangkabau yang menyiarkan
Islam di bumi CELEBES yaitu Datu' ri Tiro,
Datu' Bandang dan Datu' Patimang.

Karaeng

Gelar ini biasa digunakan oleh para kaum
bangsawan orang-orang makassar diper-
untukkan khusus panggilan kepada raja
beserta para turunannya gelar karaeng ini
sederajat dengan gelar Puang dimana ge-
lar karaeng ini juga biasa digunakan untuk
kepada yang maha kuasa yaitu karaeng
Allahu SWT dan juga kepada orang-orang
yang mendapat kemulian dari Allah SWT.
Hanya raja dan turunannya yang biasa
memakai gelar ini (orang bangsawan).

Tetta, Petta, (etta)

Gelar ini biasa disebut atau diartikan se-
bagai gelar kerabat bangsawan panggilan
khusus bagi kerabat bangsawan bugis,
konjo, makassar. Panggilan Tetta/Petta
atau biasa dipendekkan menjadi sebutan
Etta adalah gelar yang segolongan atau
semarga satu arti yang sama gelar tetta
biasanya digunakan oleh orang makassar
dan sebagian orang konjo bagi kalangan
bangsawan. Tetta biasa dilekatkan pada
sang ayah atau paman bangsawan bukan
untuk perempuan dan jika digunakan per-
pendekan kata menjadi etta maka kedua-
nya bisa berlaku yaitu pada ibu serta ayah
dan seluruh keturunannya, sedang Petta
dapat digunakan seluruh kerabat bangsa-
wan mulai dari sang ayah serta sampai
anggota keluarga lainnya (kerabatnya).
Gelar petta biasanya digunakan oleh
orang-orang bangsawan bugis dan juga
sebagian orang konjo. Asal usul gelar ini
adalah :

Tetta
Kata Tetta berasal dari suatu penghalusan
kata yaitu dari kata Tuangta/tuanta yang
diperhalus menjadi Tuatta kemudian Tatta
lalu diperhalus lagi menjadi Tetta dan da-
pat dipendekkan menjadi kata Etta.

Petta
Kata Petta berasal dari kata Puangta lalu
diperhalus menjadi Puatta atau Patta lalu
perhalus lagi menjadi kata Petta serta da-
pat dipendekkan menjadi kata Etta.
Contoh panggilan kepada Aru Palakka
La Tenri Tatta/Tetta Petta To Ri Sompae
(Sombaya) Aru Palakka. Petta/tetta bisa
dikatakan puang dan tuang/tuan, tetapi
jika digunakan kata Tatta ini mempunyai
arti yang meluas atau mengungkapkan
sifat dan rasa nasionalis yang cukup ting-
gi oleh karena itu kata Tatta bisa diartikan
suatu tekad yang bulat yang bisa menjadi
panutan terhadap yang lain (kemauan)
secara harfiah atau leksikal tatta berarti
walau bagaimanapun tetap, atau apapun
yang terjadi tetap dengan keputusannya,
sebagai pemimpin atau pelindung.

Opu dan Bau

Gelar opu biasanya digunakan oleh orang
bangsawan luwu dan selayar dan juga se-
bagian daerah lainnya. Kata Opu lahir dari
kata puang yang dapat dipanggil menjadi
Opuang.!!! kata O menunjukkan panggilan
dan kata puang menunjukkan orang yang
dipanggil atau yang disebut kata opuang
ini kemudian dipendekkan dengan kata
Opu. Kata Bau ini dapat disamakan atau
diartikan dengan kata opu suatu kata atau
sebutan yang menandakan bahwa orang
tersebut dari kaum bangsawan.

Daeng Pa'daenganna

Sebutan daeng ini bisa dimaknai sebagai
bentuk penghormatan kepada yang lebih
tua atau panggilan kepada kakak kita atau
seusia kita dan juga biasa digunakan ke-
pada orang-orang yang dianggap sebagai
kakak kandung kita. Kata daeng ini seba-
gai bentuk penghalusan kata yang tadinya
dipanggil Si Anu atau Si tukang atau Si
sopir serta yang lainnya dan dapat diganti
dengan kata Daeng itu..Daeng ini jadi kata
Daeng adalah suatu bentuk penghalusan
panggilan yang mengandung rasa sopan
menghargai serta menghormati orang ter-
sebut. Walaupun orang itu kerjaannya di
bawah dari kita, selain itu kata daeng ini
juga dipakai sebagai panggilan umum ba-
gi orang-orang makassar sama halnya
orang jawa dengan panggilan Mas dan
orang sumatera dengan panggilan Abang.
Daeng inilah yang menjadi simbol atau
ciri khas suku makassar. Daeng dapat di
gunakan oleh para kaum orang-orang to
maradeka sampai pada para turunan raja
atau kaum bangsawan, daeng dapat di-
gunakan dengan istilah nama pa'daengan,
nama yang terdapat unsur Do'a di dalam-
nya atau suatu julukan serta sifat yang
baik dan julukan keberanian dalam nama-
nya itu, seperti pahlawan dari makassar
Sultan Hasanuddin nama daengnya ada-
lah Karaeng Mallombasi Daeng Mattawan
serta yang lainnya Karaeng I Makkulau
Daeng Serang, Kr Ranggong Daeng Romo.

Andi

Gelar atau sebutan ini baru dibudayakan
di masa kekuasaan pemerintahan kolonial
Belanda atau PKB, dimana pada masa itu
sekitar abad ke-19 dimasa peralihan keku-
saan era kejayaan La Mappanyukki, para
bangsa penjajah atau belanda mengingin-
kan agar orang-orang bangsawan bugis
makassar konjo dapat diberi tanda atau
gelar kebangsawanannya dan diberilah
dengan kata andi yang ada di depan nama
bagi semua turunan bangsawan, pada
masa itu, sebagai bentuk penandaan bah-
wa orang tersebut berasal dari turunan
bangsawan yang lahir dari para Puang
serta Karaeng yang selaku dipertuan
Agung. Namun arti sesungguhnya Andi
adalah adik atau adinda atau dengan kata
lain bangsawan muda.

Ket:

Puang     : Gelar raja budaya bugis
                   Sang Puangta yang dipertuan
                   Agung
Karaeng  : Gelar raja budaya makassar
                   Sang Karaeng yang dipertuan
                   Agung
Datu'
Datuk       : Gelar kakek bangsawan atau
                    simbol kesultanan

Tetta        : Gelar dalam kerabat
Petta          bangsawan bugis konjo
Etta             makassar.

Opu
Bau          : Kaum bangsawan
Daeng     : Gelar penghormatan atau
                   julukan nama pa'daengan yang
                   mengandung Do'a dan juga
                   dapat diartikan sebagai kakak
                   panggilan kepada kakak.
Andi         : Adik atau Adinda nama gelar
                   Bangsawan muda bugis konjo
                   Makassar.

Komentar

  1. Tulisan salah dan piti kana-kanai.

    BalasHapus
  2. Tulisan yg salah dan piti kana-kanai asal jiplak saja.

    BalasHapus
  3. Klo km bilang pitikana2nai.apa pendapat km ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apa itu suku Bugis Makassar konjo, jangan asal membugiskan semua suku, kamu ini sengaja memang mengaburkan identitas suku Makassar, asal posting tak tau sejarah. Suku Makassar dan suku Bugis berbeda bro, suku Makassar ya Makassar suku Bugis ya Suku Bugis. Dan konjo adalah dialek dari bahasa Makassar bukan Bugis., Makassar bukan Bugis dan Bugis bukan Makassar.

      Hapus
  4. WaLam YakuL LaHuu KuFuan Ahad
    Dan Tidak Ada Seorang Pun Yang Setara Dengan Dia
    "Puang Ahad"

    BalasHapus
  5. Carita mate nasseng ambo ku magi nengka

    BalasHapus
  6. Semua cuma bisa komen salah...tapi tidak bisa jelaskan yg benar nya bagaimna

    BalasHapus

Posting Komentar